Dermaga Tritis Wadaslintang

Dermaga Tritis Wadaslintang


            Dermaga Tritis adalah sebuah dermaga kecil yang digunakan untuk berlabuh perahu kecil sebagai alat transportasi sebagai sarana kegiatan masyarakat yang menghubungkan antara desa-desa di Wadaslitang. Dermaga ini lebih tepatnya terletak di Dusun Paras, Kelurahan Wadaslintang, Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Letaknya cukup strategis, yaitu hanya berjarak 1,5 km dari Kantor Kecamatan Wadaslintang sebagai pusat kegiatan masyarakat dan berjarak kurang lebih 37 km dari Kota Wonosobo. Lebih tepatnya Dermaga Tritis terletak di bibir Waduk Wadaslintang yang paling utara. Untuk menuju lokasi bisa ditempuh menggunakan sepeda motor atau kendaraan pribadi lainnya, kondisi jalan sudah sangat baik menggunakan konstruksi cor beton, jadi akses menuju lokasi sangatlah mudah dijangkau dan ditemui.
            Dermaga ini sangat berpotensi dan juga memiliki daya dukung lingkungan yang cukup baik. Jika dilansir dari sejarahnya tempat ini dahulunya bukanlah sebuah dermaga, melainkan sebuah tempat yang digunakan sebagai tempat bercocok tanam dan digunakan sebagai tempat perkebunan milik kolonial Belanda yang ditanami berbagai tanaman hasil bumi atau rempah-rempah dan juga tanaman palawija. Tanah disekitar dermaga ini sangatlah subur karena pada sebelum dibangunnya Waduk Wadaslintang terdapat sungai yang debit airnya tidak terlalu besar dan airnya selalu mengalir. Sungai-sungai yang mengaliri tempat ini yaitu sungai Kedung Muruh dan juga Kedung Tritis. Tempat ini pada zaman dahulunya juga digunakan sebagai tempat penjemuran hasil-hasil panen dari tanaman yang juga ditanam ditempat ini. Menurut cerita warga sekitar tempat ini juga merupakan pemasok hasil rempah-rempah yang cukup besar di area Karesidenan Kedu Jawa Tengah. Tempat ini mulai dikenal oleh masyarakat semenjak dibangunnya Waduk Wadaslintang yaitu pasa tahun 1982, tetapi hanya dikenal oleh masyarakat lokal atau sekitar Kecamatan Wadaslintang. Sebenarnya tempat ini bukanlah tempat yang secara khusus dijadikan sebagai tempat wisata, hanya saja sebagai tempat yang digunakan sebagai sarana umum sebagai bentuk dari pengembangan infrasturktur dari Waduk Wadaslintang. Mulai pada tahun 2014 tempat ini mulai dimodernisasi oleh Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Wonosobo dan semenjak itulah dermaga ini mulai dikunjungi oleh banyak orang mulai dari anak-anak hingga orang tua.

            Dermaga Tritis memiliki bebagai macam potensi yang sangat mumpuni dan dapat dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman dan juga keinginan para pengunjung. Dermaga yang ada memiliki panjang sekitar 25 m dan memiliki tinggi yang bervariasi sesuai dengan kondisi tanah dasarnya, sehingga dermaga ini memiliki sebuah keunikan dan spot foto yang sangat cantik dan menarik banyak masyarakat mengunjungi tempat ini. Keunikan yang dimiliki oleh tempat ini adalah tidak setiap saat bisa dikunjungi hanya bisa dikunjungi pada waktu dan bulan-bulan tertentu, seperti pada waktu musim kemarau, karena apabila dikunjungi pada musim penghujan tempat ini terendam oleh air waduk yang sedang naik dan juga apabila pada musim penghujan tempat ini tidak dapat menikmati pemandangan yang indah terutama pada waktu sore hari. Dengan kondisi demikian itu justru menjadi suatu daya tarik tersendiri dan juga ciri khas dari suatu tempat wisata yang tidak dimiliki oleh tempat-tempat di daerah lainnya. Pada musim kemarau banyak sekali orang-orang mengunjungi tempat ini karena pada musim inilah masyarakat dapat benar-benar menikmati keindahan pemandangan dan keindahan Dermaga Tritis. Tempat ini sangatlah strategis, tidak perlu mendaki gunung yang tinggi dan cukup melelahkan serta menguras tenaga, tempat ini dapat menikmati keindahan golden sunset atau peristiwa matahari terbenam yang sangat indah pada waktu sore hari, momen ini akan lebih indah jika dinikmati dengan sekedar meminum kopi dengan berduduk santai di pinggiran dermaga. Peristiwa matahari terbenam ini banyak di abadikan masyarakat dengan berfoto dan juga sekedar membuat story di akun instagramnya, momen inilah yang sebenarnya banyak ditunggu-tunggu oleh banyak orang. Tempat ini banyak dikenal masyarakat juga karena keindahan peristiwa matahari terbenam yang dibalut dengan pemandangan Pegunungan Indrakila yang sangat menakjubkan. Dermaga Tritis sangat banyak memiliki spot foto sang sangat instagramebel atau kekinian yang sangat menarik minat banyak orang, terutama kaula muda yang hanya sekedar menghabiskan waktu pada sore hari. Spot foto yang ada di Dermaga Tritis diantaranya adalah jembatan tua bekas bangunan Belanda yang seakan-akan membawa ke zaman atau masa kolonial Belanda, tetapi jembatan ini tidak sewaktu-waktu dapat dijadikan sebagai spot foto, karena walaupun pada musim kemarau jembatan ini terkadang terendam air karena tempatnya yang memotong arus aliran sungai dan jembatan ini kondisinya sudah rusak, tetapi dengan rusaknya jembatan justru menjadi spot foto yang menarik. Spot foto yang menjadi andalan antara lainnya adalah hamparan padi yang telah menguning di sekitar Dermaga Tritis, kerana pada musim kemarau saat debit air sedang menurun tempat ini dijadikan sebagai tempat bercocok tanam, seperti padi, jagung, dan tanaman-tanaman tradisonal lainya serta dipergunakan sebagai tepat menjemur hasil panen. Tanahnuya sangat subur dikarenakan tenah bekas genangan air dan juga terdapat sisa-sisa bangkai ikan yang mati yang menyuburkan tanah. Jadi tempat ini selain digunakan sebagai tempat berwisata juga digunakan sebagai pencaharian masyarakat sekitar, khususnya warga Dusun Paras. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lubang Sewu Ketenggelaman Yang Menakjubkan